Akhir-akhir ini berita hubungan Indonesia Malaysia yang sedikit memanas muncul dimana-mana, hampir disemua media masa. Malaysia kembali mencoba mengobok-obok negara kita. Kita tentu masih ingat dengan pasti, mulai dari kasus Sipadan dan Likitan, lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo sampai Angklung Jawa Barat, Mereka mau mencoba mengakuinya sebagai milik bangsa mereka. Dan kini setelah sempat meredam beberapa lama, mereka mencoba memancing emoasi kita kembali dengan mencoba memasuki kawasan Blog Ambalat.
Blog ambalat memang menjadi lahan yang menjanjikan setelah ada penelitian yang menunjukkan bahwa di kawasan itu mengandung berlimpah minyak. Dan hal ini sudah menjadi hukum alam dimana banyak gula pasti akan banyak semut yang ingin mencicipi.
Tapi kita sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat tentunya tidak akan tinggal diam melihat kenyataan ini.
Dibagian lain ada dua sosok nama yang akhir-akhir ini juga sering muncul di media masa khusunya di televisi dan surat kabar. Dua nama itu adalah Master Limbad dan Master Joe Sandy. Keduanya adalah jawara dari acara The Master yang ditayangkan di RCTI.
Limbad adalah jawara dari The Master season 2. Dia menjadi master karena kehebatannya melakukan atraksi dengan mengandalkan kekuatan fisik. Melakukan atraksi yang diluar kekuatan manusia biasa. Entah memakai mantra atau tidak yang jelas dia mampu menunjukkan kekuatan supernya.
Sedangkan Joe Sandy adalah jawara The Master season 1. Penonton memilihnya menjadi The Master karena kemampuan otaknya yang luar biasa. Dia mampu mengotak-atik angka dan menjadiknnya sebuah permainan yang hebat. Pernah dalam suatu permainan dia mampu mengalahkan kecepatan operator calculator dan computer, bahkan seorang remaja juara olimpiade matematika.
Pertanyaannya sekarang adalah, jika dalam kasus Ambalat ini Malaysia masih terus menggelitik, dengan cara apakah kita akan mempertahankan kedaulatan Negara kita ini. Apakah seperti Master Limbad atau Master Joe.
Seperti Limbad berati kita menggunakan kekuatan fisik kita, kekuatan militer yang kita miliki, atau kalau perlu mengerahkan juga seluruh rakyat Indonesia untuk ikut wajib militer. Ataukah kita seperti Joe Sandy, yang lebih mengandalkan otak bukan otot kita. Melakukan perundingan deplomasi yang lebih mementingkan perdamaian. Melakukan pendekatan-pendekatan dengan lebih bijak. Ataukah dengan cara kedua-duanya.
Bagaimana menurut anda wahai anak bangsa…?
Posted By :
Si Tukang Tips
http://blogmungil.blogspot.com
http://blogmungil.blogspot.com
Posting Komentar